Mengajar Pakai Teknologi? Gimana Bisa? Sinyal Aja Ga Ada?

Situ enak sekolahnya fasilitas lengkap, sinyal kenceng. Lha saya?

Di tempat kami tidak ada sinyal, jadi ga bisa pakai aplikasi seperti yang lain?

Saya sudah nyaman mengajar seperti ini, anak-anak juga tidak masalah. Kenapa harus repot-repot?

Kalimat-kalimat diatas sering kali saya jumpai saat saya mengajar rekan-rekan guru mengajar menggunakan teknologi. Atau istilah saya "MARI MENGETIK" Mari Mengajar Terintegrasi TIK. Penolakan, rasa putus asa, terkesan tidak perduli dengan apa itu teknologi dan penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas. Padahal sejatinya teknologi akan membantu kita dalam proses pembelajaran, akan lebih efektif dan efisien. 

Menurut Profesor Richardus Eko Indrajit, guru yang berhenti belajar pada hakikatnya telah berhenti menjadi guru. Karena sejatinya guru adalah pembelajar sepanjang hayat. Tentu pernyataan ini adalah suatu hal yang menohok atas profesi kita sebagai seorang guru. Dimana kita harus selalu belajar dan belajar sepanjang hayat. Mempelajari perkembangan inovasi baru dalam pembelajaran di kelas termasuk didalamnya teknologi. Bagaimanapun peran guru tidak akan bisa dan pernah tergantikan oleh teknologi sampai kapanpun. Mengapa? karena teknologi tidak bisa memberikan inovasi, aspirasi, inspirasi, sosok figur yang akan dikenal oleh sang murid. Tetapi apabila guru tidak memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran maka hanya tinggal menungu waktu dia akan tergantikan.



Mengatasi masalah ketiadaan sinyal dan fasilitas yang ada, ini adalah tantangan yang harus ditaklukkan. Sebagai seorang guru kita harus bisa menaklukkan tantangan itu. Saat tatap muka terbatas dimulai, salah satu kelas yang saya ajar, sebagian besar murid bertempat tinggal di daerah yang sulit sinyal walau mereka mempunyai ponsel pintar. Untuk akses internet harus mencari ketempat yang jauh atau memanjat pohon yang tinggi. Konsidi ini harus diatasi agar siswa bisa belajar dengan nyaman. 

Saya menyiapkan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) agar siswa bisa membukanya dirumah berulang kali tanpa hawatir kualitas sinyal. Saat murid jadwal datang tatap muka di sekolah, maka saat itulah saya membagikan MPI melalui bloothoth, atau share it agarmurid bisa mengunduh MPI dalam bentuk apk tanpa harus menggunakan internet. Pada akhirnya murid bisa membuka ulang dirumah untuk dipelajari dan dipahami. Murid senang, pekerjaan guru menjadi ringan, teknologi selalu membantu menyelesaikan tantangan. 

Post a Comment

Powered by Blogger.