Merdeka belajar merupakan pendidikan yang membahagiakan anak. Guru memandang anak dengan rasa hormat. Guru memfasilitasi anak agar tumbuh dan berkembang sesuai minat, bakat dan potensinya. Dalam melakukan tugasnya guru harus dengan tulus dan ikhlas dari hati sehingga akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik. Mengajar tidak lagi hanya sekedar penggugur kewajiban saja. 

Merdeka Belajar Melalui Rumah Belajar_Rani Nawang Sari

Pada prosesnya, pembelajaran yang memerdekakan harus berpihak kepada anak. Tetapi hal ini bukan bearti pembelajaran yang bebas tanpa aturan dan capaian. Pembelajaran yang memerdekakan disini bearti anak akan bebas mengekspresikan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Anak yang berbakat di bidang seni tidak bisa dipaksa untuk mahir pada pelajaran kimia. Begitu juga sebaliknya murid yang menyukai matematika tidak bisa dipaksa untuk terampil pada pelajaran olah raga. 

Disini diperlukan keterampilan guru untuk menciptakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan berpihak kepada anak. Bagaimana mengemas suatu proses pembelajaran agar dapat mengakomodir keberpihakan pada anak. Pelaksanaannya memerlukan kreatifitas guru dan kombinasi media pembelajaran. Praktik baik yang sudah saya lakukan adalah memberikan tugas dalam bentuk proyek dan mengumpulkannya harus terntegrasi TIK. Anak bebas menentukan format tugas yang akan dikumpulkan, guru hanya memberi topik pembahasan saja. Sehingga anak bisa mengumpulkan tugasnya dalam bentuk video, poster, puisi, PPT, infografis atau podcast. Tugas anak diupload di blog, chanel youtube, atau sosial media yang dimiliki anak. Semua tergantung pada minat dan potensi anak.

Untuk bahan anak dalam memahami materi digunakan fitur sumber belajar dari Rumah Belajar. Sehingga anak mendapat konsep yang benar dari sumber terpercaya. Video, Multimedia dan web yang ada di fitur Sumber Belajar telah melalui proses uji kelayakan oleh para ahli Kemendikbud, sehingga konsep dasar yang disajikan tidak miskonsepsi.

Kimia merupakan mata pelajaran yang paling tidak disukai anak. Dengan proyek tugas berbasis IT yang diberikan maka saya mencapai tiga indikator yaitu 

1. anak memahami konsep dasar yang saya ajarkan

2. anak bersemangat mengerjakan tugas karena sesuai dengan pilihan dan minatnya

3. anak mampu mengintegrasikan tugas dengan TIK

Anak senang karena mengerjakan tugas sesuai minat nya, agar dapat membuat tugas sesuai minatnya maka anak harus paham dengan konsep dasar dari materi, karena harus berbasis TIK maka anak secara tidak sadar telah memiliki keterampilan TIK. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. 

Saya berharap dengan paparan yang saya lakukan, rekan kerja akan mulai melakukan praktik baik seperti yang sudah saya lakukan dengan versi mereka masing-masing. Apabila praktik baik ini dilakukan secara bersama-sama dan konsisten maka Indonesia akan makin maju.  

Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang dan mulailah dari hal kecil.

Merdeka belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia. 

 

Post a Comment

  1. Sudah saatnya pola pendidikan berteknologi di kumandangkan

    ReplyDelete
  2. Terimakasih sudah sharing ilmunya bu, saya jadi terinspirasi untuk melakukan pembelajaran yg menyenangkan & berbasis TIK

    ReplyDelete

Powered by Blogger.