Merdeka Belajarnya merupakan harapan dari setiap pelajar. Para guru harus mampu memfasilitasi agar tercapai Merdeka Belajar bagi mereka. Demi tercapainya tujuan tersebut, guru membuat perencanaan pembelajaran. Pandemi Covid-19 membuat perubahan perencanaan pembelajaran pendidikan di Indonesia. Jika sebelumnya para guru mayoritas hanya merencanakan pembelajaran menggunakan metode tatap muka, maka sekarang tidak lagi. Mereka dituntut untuk siap dan sigap menghadapi perubahan yang ada. Mulailah para guru ini mendesain rencana pembelajaran dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Selamat Ultah TV Edukasi


Jika pada pembelajaran tatap muka media yang digunakan beraneka ragam dan dapat disentuh langsung oleh siswa, maka dengan PJJ hal itu tidak dapat dilakukan. PJJ membutuhkan media pembelajaran yang unik dan perlu perhatian khusus. Media PJJ menggunakan teknologi informatika dan komunikasi sebagai sarananya. Banyak para guru yang membuat video pembelajaran, emodul, multimedia pembelajaran interaktif dan lain sebagainya. Hal ini bisa dijangkau oleh siswa dengan menggunakan internet. Tetapi bagaimana dengan siswa didaerah yang belum terjangkau oleh saluran internet? 

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki Televisi Edukasi yang selama ini menayangan konten-konten edukasi untuk para pelajar di Indonesia. Memiliki konten edukasi yang beragam dari TK, SD, SMP dan SMA. Pada PJJ maka Televisi Edukasi menjadi salah satu media pembelajaran di daerah yang tidak bisa terjangkau internet. Menggandeng banyak saluran televisi lokal menjadikan konten televisi edukasi dapat dinikmati dimana saja. 

Selain itu, Televisi Edukasi juga mengadakan kompetisi KiHajar (Kita Harus Belajar) yang sudah berlangsung sejak tahun2004. Pemenang dari kompetisi ini akan mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi. Harapan kedepan semoga televisi edukasi makin Berjaya dengan konten-kontennya dalam mencerdaskan anak bangsa. Gemilang 16 tahun Televisi Edukasi. Merdeka Belajarnya, TV Edukasi medianya.

Post a Comment

Powered by Blogger.