Ketika menjadi mahasiswa mulai kenal dengan berbagai media pembelajaran, tidak sebatas OHP dan charta. Mulai belajar menggunakan powerpoint dan flash player. Rasanya bangga sekali bisa membuat beberapa slide powerpoint. Mengumpulkan banyak sekali file powerpoint untuk digunakan dalam praktek mengajar. Selain itu untuk bekal mengajar jika lulus kuliah.
Sekarang saat sudah menjadi guru media pembelajaran tidak hanya berkutat dengan slide powerpoint apalagi OHP. Saat ini media pembelajaran berkembang amat pesat. Tinggal menyesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang akan disampaikan. Setiap media pembelajaran mempunyai keunikan dan katakter masing-masing.
Menggunakan media yang berbeda setiap mengajar dapat menambah motivasi siswa dan daya tarik materi yang diajarkan. Apalagi untuk mata pelajaran yang kurang diminati siswa, kita harus pandai memilih media. Disamping itu pemilihan media harus disesuaikan dengan karakter siswa. Apakah mampu dan mempunyai fasilitas untuk mengakses media yang diberikan. Media yang canggih tidak akan berarti apapun saat siswa tidak memiliki kemampuan untuk mengaksesnya. Selain masalah akses, minat siswa ternyata juga harus diperhatikan. Ada siswa yang antusias saat disajikan video pembelajaran, ada yang bersemangat saat diberikan materi dalam bentuk multimedia interaktif. Tetapi tidak sedikit siswa yang menyukai materi kimia dalam bentuk cerpen atau puisi. Disaat yang lain ada siswa yang membuat blog untuk menjawab tugas guru yang juga diberikan melalui blog.
Seperti halnya makanan kesukaan, siswa juga memiliki media kesayangan masing-masing. Proses pembelajaran saat ini bukan lagi teacher center tetapi student center, sehingga kita harus membuat siswa merasa nyaman dalam belajar dan memerdekakan mereka dalam proses yang ada. Menyajikan berbagai media merupakan salah satunya. Biarkan siswa memilih media mana yang nyaman untuknya.
Podcast merupakan akronim dari Portable on Demand Broadcast. Sebuah teknologi saluran distribusi konten audio melalui internet yang mulai dikenal sejak awal tahun 2004. Istilah podcast berawal dari iPod Cast–Broadcasting, salah satu fitur iTunes pada perangkat Apple. Ben Hammersley, jurnalis asal Inggris adalah yang membuat nama tersebut. Berdasarkan dari artikelnya yang membahas tentang fenomena ramainya pengunduhan program audio di Internet, (Good News from Indonesia, 2020).
Platform audio on demand yang didefinisikan sebagai media rekam digital melalui saluran distribusi internet adalah tren baru bagi pendengar radio dan pengguna konten audio secara umum. Pengguna dapat mengunduh ke komputer atau perangkat elektronik mobile baik secara berbayar maupun gratis. Konten podcast biasanya dikemas secara episodik. Artinya materi konten podcast disampaikan secara ringan, mudah dicerna, dan jauh dari kesan “berat”. Satu lagi yang membuat podcast dinanti adalah penayangannya yang biasanya berkesinambungan. Inilah beberapa lasan podcast digemari dan grafiknya terus naik bahkan mulai trending di awal tahun 2018. Dari sinilah mulai muncul podcaster, istilah bagi creator konten podcast, serta ragam materi konten podcast yang semakin bertambah dan berkembang. Nah, bagaimana jika kita coba aplikasikan dalam konteks pembelajaran?
Podcast untuk pembelajaran adalah bagaimana memanfaatkan podcast untuk kepentingan pencapaian tujuan kegiatan pembelajaran. Ini adalah upaya memadukan prinsip-prinsip pembelajaran yang selalu by design, dengan memanfaatkan kanal teknologi podcast yang relatif spontan, mengalir apa adanya, sebagai media penyampai pesan–pesan pembelajaran. Sehingga memandang podcast bukan hanya sebagai konten audio berbasis internet, melainkan sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi pencapaian tujuan pembelajaran.
Post a Comment