Mengapa semua kebaikan itu terasa berat? Sholat tepat waktu rasanya susah sekali, aja saja alasan untuk menundanya. Mengaji yang sudah dijadwalkan tiap habis sholatpun hanya sebatas angan. Sedekah juga terasa jadi asing. Hei....ada apa ini, apa yang terjadi.
Pendemi covid-19 ini membuat segalanya berubah.
Ada kerinduan untuk silaturahmi kerumah saudara, banyak media pembelajaran dibuat untuk pembelajaran dikelas yang belum jelas kapan akan dimulai. Sholat berjamaah dimasjid menjadi sesuatu yang sulit dan dinantikan. Saat ingin berbagi takjilpun sulit mencari Masjid yang masih menerima.
Melihat lingkungan sekitar baru sadar makna kebaikan yang selama ini diabaikan. Bukan tidak tau apa manfaat kebaikan itu, apa hikmah dari kebaikan itu, kita semua paham akan hal itu. Tetapi kita terlena dengan kata "nanti saja", "sebentar lagi" dan tiba-tiba saat tersadar, banyak hal baik terlewat. Bukan tidak tahu tapi lalai, ironis bukan.
Saat diberi banyak kesempatan kita lalai, dan sekarang Allah hanya memperingatkan kita sedikit saja kita sudah kebingungan. Ada yang hilang setelah selama ini kita lalai. Seharusnya kita lebih bersyukur dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan disaat kita bisa. Menyadari makna sebuah kebaikan disaat kita tidak bisa melakukannya. Kebaikan dan keburukan adalah cara Allah membawa kita kembali padaNya.
Post a Comment